My Thought : Kuning tidak sama dengan Ngambang

“Weits, baju lu kuning gitu kaya yang ngambang di kali”

”Lu suka warna kuning? Pantes muke lu kaya jamban”

“Gigi lu kuning kaya warna eek”

Percakapan kayak gini sering kita denger di kehidupan sehari hari kita. Di tongkrongan, di tempat kerja, di sekolah dan dimana – mana. Apa kesimpulan yang bisa ditarik dari ketiga kalimat tersebut? Yap, kita semua buta warna.

Kalimat perbandingan itu seharusnya relevan antara objek satu dengan objek lain yang dibandingkan dan seharusnya bisa mewakili keadaan fisik objek itu sendiri. Misal : 

“Kumel beut lu kaya gembel senen”

”Lagu lu pera kaya beras raskin”

“Et rumah lu berantakan beut kaya kapal pecah”

Ketiga kalimat tersebut kalo diliat dari segi perbandingan objek nya itu bener semua. Mari analisis.

Kalimat pertama : Kumel identik dengan maap gembel. Kenapa? Karena gak ada gembel yang rapi. Kalopun ada itu gembel lagi nyamar jadi orang miskin (yang sebenernya kaya) karena dia lelah sama cewe – cewe matre yang deketin dia. Dengan dia nyamar dia jadi tau siapa yang bener – bener cinta sama dia apa adanya. Bukan karna hartanya. Begitu kira - kira intisari yang bisa gue petik dari ftv berjudul cintaku bersemi di kolong flyover tomang yang tayang siang bolong.

Kalimat kedua : Beras raskin itu udah pasti pera. Gak mungkin enggak. Gue udah nyobain.

Kalimat ketiga : Kapal pecah udah pasti berantakan. Kalo gak berantakan pasti bukan kapal pecah. Bisa jadi yang lu liat meja guru sd yang ada vas bunga nya atau kamu yang masih tersimpan rapi di hati aku. :’)

Dan kenapa gue bilang kita semua buta warna? Karena dari ketiga kalimat pembuka tadi mengandung makna yang sama yaitu kita (atau saya sendiri) menginterpretasikan bahwa kuning itu sama dengan eek alias pup alias tokai alias t*i.

Ada disini yang warna pup nya warna kuning? Punya gue sendiri gak begitu. Gue sendiri bingung nentuin warna hakiki dari pup. Bahkan kode warna RGB komputer juga gak ada kali yang bisa bener bener mewakili warna si hasil meditasi ini. Dia itu punya lebih dari satu warna atau kita sebut gradient.  Dan warna pup itu sendiri sering gak konsisten. Berubah – ubah  sesuai apa yang kita makan. Kadang warna gelap yang dominan. Kadang warna terang. Tapi keseringan gelap sih.

Biar lebih jelas nya gue kasih gambaran deh.

Poop yang belum diwarnai.

Dan ini gambaran dari setiap apa yang orang omongin bahwa kuning itu idantik sama apa yang ngambang. Emang ada orang pup warna begini?

Jadi menurut kesimpulan gue, sudahi pembodohan publik dengan membuat analogi bahwa kuning identik dengan produk limbah ini. Bahwa yang harus kita ketahui sesungguhnya warna poop itu tidak bisa di identifikasi. Sekian.

P.S. Maaf kalo gambar nya terlalu eksplisit.