Lagu galau. Apa yang terlintas di otak kita kalo ngedenger kata ini? Sesuatu yang menyedihkan, pahit dan ngebuat kita gak semangat? Terus judul lagu yang pertama terlintas ketika ditanya lagu galau? Someone like you? Lumpurkan ingatanku (OM Sagita cover version)? Yolanda? Track 1 - Unknown artist? Pastinya masih banyak lagi judul lagu galau mengingat orang Indonesia terutama remaja yang sangat tidak stabil tingkat emosi nya sangat meyukai hal ini.
Gue pernah ngelakuin survey kecil terhadap playlist - playslist lagu yang ada di hape temen kerja gue. Gue pernah iseng nanya.Temen gue yang pertama dia ini gawl gewla. Di hape nya aja playlistnya lagu barat semua (jawa barat, sumatera barat, nusa tenggara barat, dll). Enggak yah, gue cuma becanda. Iyah, lagu barat semua. Playlist nya up-to-date nyamain sama chart Billboard punya. Terus gue tanya apa sih lagu yang menurut dia yang paling galau? Dia pun nyerocos. Disebutnya Wrecking ball, Just give me a reason, Almost lover, When i was your man, dll. No wonder, gue setuju aja kalo yang disebut dia itu emang lagu lagu yang bisa nguras aer mata. Lagu - lagu diatas emang makna nya kurang lebih patah hati gitu. Tapi pas gue tanya kok barat semua? Dia bilang, yang bikin sedih dan galau itu gara - gara dia gak tau apa arti liriknya. :(
Terus beralih ke temen gue yang biasa aja. Umurnya sekitar 26 tahun gitu. Temen gue ini tipikal orang yang susah move on kayanya. Gue perhatiin kalo dia muter lagu dari hapenya, lagunya itu band - band indonesia yang pernah terkenal di masanya. Just like Sheila on 7, Padi, Dewa 19, Peterpan. Ini juga gue setuju. Sheila on 7 gitu? beh. Lagu galau nya bikin nyesek. Peterpan juga. Lagu Semua tentang kita itu lagu yang menurut gue paling - paling dah. Gue heran sama orang - orang yang bikin lagu - lagu ini, kok bisa yah mereka kepikiran buat bikin lagu kaya gitu? Gimana kondisi mental mereka waktu proses pembuatannya? Apa pas proses nyiptain lagu itu mereka emang lagi ngalamin kondisi yang kaya sedemikian terpuruknya atau malah kebalikannya? Entahlah.
Belum selesai gue berpikir jauh, temen gue yang satu lagi, yang muka nya kaya pemain suling orkes melayu ini merusak lamunan gue dengan mp3 di handphone nya.
"....Tidakkah kau sadari biar jelek begini, tetapi aku masih bekas pacarmu juga yang pernah kau cintai yang pernah kau sayangi"
"....Bila sudah benci cukup didalam hati..."
Wow, What a hurtfull lyric.
Gue resapi setiap lirik nya. Lirih sungguh. Yang lagi gue denger ini lagu dangdut. Iya dangdut. Gue bengong dan menyadari sesuatu. Lalu gue pinjem hape temen gue yang semua lagunya 99.9% isinya lagu dangdut. Gue liat satu judul dan gue puter lagunya. Gue tunggu intro dan masuk bait pertama.
"Jatuh bangun aku mencintai, namun dirimu tak mau mengerti, kutawarkan segelas air, namun kau meminta lautan, tak sanggup diriku sungguh tak sanggup...."
Gue next lagu berikut nya
"Wanita mana pasti tak tahan pabila suami ringan tangan kau siksa aku kau cerai aku setelah kau punya istri baru..."
Gue next lagi.
"Sepuluh tahun sudah kita berumah tangga tapi belum juga mendapatkan putra..."
Gue stop. Gue berkesimpulan.
Dangdut adalah aliran musik penyumbang lagu galau terbaik dan terperih dibanding yang lain. Lagu dangdut yang gue maksud disini adalah lagu lagu yang dipopulerin oleh orang - orang yang gue anggap master di bidang perdangdutan. Kaya Pak Haji Rhoma Irama, Ikke Nurjanah, dll. Masalah aransemen bolehlah kalah dengan lagu lagu di negaranya paman mcdonald itu. Dan tingkat kepopuleran bolehlah kalah dengan lagu lagu pop melayu indonesia yang beredar dulu maupun sekarang. Tapi ada satu yang mereka tidak punyai, yaitu lagu dangdut, meskipun pembawaannya riang gembira, musiknya yang upbeat, dan goyangan - goyangan yang terkadang terkesan kampungan tetapi mereka mempunyai tingkat kegalauan level dewa di setiap liriknya.